MAKALAH KOMUNIKASI ORGANISASI
“Strutur Komunikasi
Dalam Organisasi”
Disusun oleh:
Zaim Amaly
Maskur Painu
Misnawi
DOSEN : Saiful Islam,
M.kom.I
MATA KULIAH : Komunikasi Organisasi
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
SEKOLAH
TINGGI ILMU DAKWAH MOHAMMAD NATSIR
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, yang membahas tentang
“Strutur Komunikasi
Dalam Organisasi”
Tak lupa pula
kami ucapkan terima kasih yang besar kepada Dosen pembimbing yang tanpa lelah
mencurahkan segala tenaga dan waktunya untuk membimbing kami. semoga apa yang
beliau lakukan mendapatkan balasan yang sesuai di sisi Allah SWT. Amin.
Akhirnya,Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan jika apa yang ada
dalam makalah ini tidak sesuai dan kurang berkenan Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan bagi kita semua.
Surabaya,
21 Oktober 2013
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Komunikasi/publisistik adalah pernyataan manusia yang
bersifat umum dan aktual yang bertugas menyelidiki secara ilmiah pengaruh
pernyataan itu dari mulanya ditimbulkan orang sampai tersiar dalam pers,radio,
televisi, dan sebagainya serta akibatnya terhadap si penerima pernyataan-pernyataan tersebut,( Adinegoro).
Dan didalam komunikasi dalam organisasi terdapat struktur komunikasi dalam
organisasi. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai Strutur
Komunikasi Dalam Organisasi
B. Rumusan
Masalah
·
Bagaimana struktur komunikasi dalam
organisasi
C. Tujuan
·
Untuk mengetahui struktur komunikasi
dalam organisasi
PEMBAHASAN
A.
Struktur Komunikasi dalam
Organisasi
Struktur jaringan komunikasi
organisasi merupakan suatu struktur saluran dimana informasi melewatinya dari
individu yang satu ke individu lainnya. Jaringan tersebut mangandung alur informasi,
dan ia mencerminkan interaksi formal antar anggota organisasi.[1]
Suatu jaringan dalam sosiologi lazim
dikonsepsikan sebagai suatu tipe hubungan antar actor degan ditandai oleh
bentuk interaksi timbal balik yang simetris. Setiap hubungan antara aktor yang
terjalin dalam masyarakat adalah suatu bentuk jaringan If (The Building Block
Of Network), karena itu dasar hubungan sosial yang berbeda akan melahirkan
jaringan yang berbeda pula (Usman-19991).Menurut Devito (1997)suatu jaringan
lebih menekankan pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok
atau organisasi. Menurut Devito, ada 5 struktur jaringan komunikasi kelompok,
diantaranya:
1. Struktur Lingkaran
Dalam struktur lingkaran, sebuah
organisasi tidak memiliki pemimpin, semua anggota posisinya sama, mereka
memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Model jaringan komunikasi lingkaran
ini, pada semua anggota bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan
hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan
hanya terbatas pada setiap level, pada intinya setiap anggota bisa
berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.[2]
2. Struktur Roda (Wheel Network)
Dalam struktur roda, sebuah
organisasi memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Struktur ini
memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan masing-masing orang dari
sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah peimpin. Orang (pemimpin)
ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua
anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan
anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang
berada ditengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk
mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam stuktur roda bisa
dibilang cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang
sederhana saja.[3]
3. Struktur “Y” (Y Network)
Struktur Y relative kurang
tersentralasasi dibanding karakteristik individu dan perilaku komunikasi dalam
struktur roda. Tetapi lebih tersentralasasi dibanding dengan pola lainnya. Jaringan
Y memasukkan dua orag sentral yang menyampaikan informasi kepada yang lainnya
pda batas luar suatu pengelompokan. Pada jaringan ini, seperti pada jaringan
rantai, sejumlah saluran terbuka dibatasi, dan komunikasi bersifat
disentralisasi atau dipusatkan. Orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi
dengan orang-orang tertentu saja. Dalam struktur Y juga terdapat pemimpin
yang jelas, tetapi semua aggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota
ini dapat mengirim dan menerima pesan dari dua orang lainnya, sedangkan ketiga
anggota lainnya terbatas hanya dengan satu orang saja.[4]
4. Struktur Rantai (Chain Network)
Dalam struktur rantai dikenal
komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward), yang artinya
menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke
bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
System komunikasi dalam struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam struktur ini, Sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan orang-orang tertentu saja.[5]
System komunikasi dalam struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam struktur ini, Sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan orang-orang tertentu saja.[5]
5. Struktur Bintang / Struktur Seluruh Jaringan
(Pinwheel Network)
Struktur ini juga hampir sama dengan
struktur limgkaran. Dalam arti semua amggota adalah sama dan semuanya memiliki
kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Pada jaringan pinwheel
seluruh saluran terbuka. Setiap orang berkomunikasi sengan setiap orang
lainnya. Jaringan pinwheel ini memberikan contoh suatu struktur komunikasi yang
desentralisasi.
Jaringan terpusat/sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat.[6]
Jaringan terpusat/sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat.[6]
B. Jaringan komunikasi
Jaringan
komunikasi adalah ”siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa” (Beebe dan
Masterson, 1994). Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan
komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi
(1993) mengatakan bahwa hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam
sebuah sosiogram yang berguna untuk menelusuri jaringan informasi ataupun
difusi suatu inovasi.[7]
Salah
satu cara untuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengamati atau memahami
hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi
interpersonal (Seliawan 1983). Oleh karena itu untuk memahami hubungan sosial
yang demikian dapat dipelajari melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua
orang atau lebih ikut serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu
jaringan komunikasi (Man Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993). Karena struktur
hirarkinya yang ketat, jarak phisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan
yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus
diselesaikan, maka organisasi maka organisasi harus menciptakan jaringan
komnunikasi yang beragam (Baird, 1977; Kreps, 1990 dalam Devito 1997).[8]
Jaringan
komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng
ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama,
kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan
pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi.
Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan
digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang
lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang
diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi
organisasi.[9]
a. Jaringan Komunikasi Formal
Jaringan komunikasi formal adalah pesan
yang mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi atau
organisasi atau oleh fungsi pekerjaan. Pesan dalam jaringan komunikasi formal
biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari bawah keatas atau dari tingkat
yang sama atau secara horizontal. Ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam
jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang
digambarkan dalam struktur organisasi yaitu :
1. “Downward Communication” atau komunikasi
kepada bawahan.
2.
“Upward
Communication” atau komunikasi kepada atasan.
3. “Horizontal Communication” atau
komunikasi horizontal.
a) Komunikasi Kebawah
Komunikasi kebawah menunjukan arus pesan
yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan
komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan pesan pesan yang biasanya
berkenaan dengan tugas tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan
dengan pengarahan, tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi
ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah
kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.[10]
b) Komunikasi keatas
Yang dimaksud dengan
komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau
dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Semua karyawan
dalam suatu organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas
mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk
memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini
mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah
integrasi dan pembaruan.[11]
c) Kominikasi Horizontal
Komunikasi horizontal
adalah pertukaran pesan di antara orang orang yang sama tingkatan otoritasnya
di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi
diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas tugas
atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian
konflik dan saling memberikan informasi.[12]
b. Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi
informal adalah Informasi yang mengalir
ke atas ke bawah ataupun secara horizontal. Tanpa memperhatikan hubungan
posisi, kalaupun ada mungkin sedikit. Karena komunikasi informal ini
menyebabkan informasi pribadi muncul dari interaksi di antara orang orang dan
mengalir keseluruh organisasi tanpa dapat diperkirakan.[13]
Jaringan komunikasi
lebih dikenal dengan desas desus (grapevine) atau kabar angin. Informasi yang
mengalir dalam jaringan grapevine ini, kelihatannya berubah ubah dan
tersembunyi. Dalam istilah komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode untuk
menyampaikan rahasia dari orang ke orang, yang tidak dapat diperoleh melalui
jaringan komunikasi formal. Komunikasi informal cenderung berisi laporan
rahasia mengenai orang dan kejadia kejadian yang tidak mengalir secara resmi.
Informasi yang diperoleh dari desas desus adalah yang berkenaan dengan apa yang
didengar atau apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh orang
yang berkuasa.[14]
C. Saluran Komunikasi
saluran adalah alat dengan mana
suatu pesan berpindah dari komunikator kepada komunikan.
·
Macam
Saluran Komunikasi.
1. Saluran interpersonal
2. Saluran media massa
3. Saluran lokal
a) Saluran interpersonal adalah saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan penerima)
antara dua orang atau lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan
langsung, pembicaraan dari mulut ke mulut, dsb.
b) Saluran media massa adalah alat-alat penyampai pesan yang
memungkinkan sumber mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang dapat
menembus batasan waktu dan ruang. Misalnya radio, televisi, film, surat kabar,
buku, dsb.
c) Saluran lokal
adalah saluran antara pribadi, dan kontak-kontak langsung itu sebatas daerah atau system social itu
saja. [15]
D. Arah Komunikasi
Arah komunikasi memiliki dua arah
1. Vertical Communication (komunikasi
tegak)
2. Horizontal Communication (komunikasi
mendatar)
a) Vertical Communication (komunikasi
tegak) merupakan pengiriman dan penerimaan pesan di antara level sebuah
hirarki, ke bawah dan keatas.
a.
Downward
Communication (komunikasi kebawah)
Komunikasi kebawah, terutama
mengkomunikasikan pesan dari yang memiliki kekuasaan kepada yang lebih sedikit
kekuasaannya; merupakan model umum komunikasi dalam sebuah organisasi.
Komunikasi ini melibatkan instruksi, anggaran yang disetujui atau tidak,
pernyataan kebijakan, variasi dalam standar prosedur operasi dan mencatat
perubahan-perubahan lainnya, pengumuman umum, pertemuan,ekspresi tujuan,
sasaran, dan pernyataan misi. Pesan-pesan ini mungkin dapat dikirimkan lewat
memo, email, catatan,dan saluran individu
ke grup atau dari individu ke individu; atau mereka mungkin saja dapat
disampaikan tidak langsung melalui orang lain dalam hirarki. Selama proses
pengiriman, pesan asli dapat di edit, ditambah, dikurangi, dijelaskan, atau
bahkan diubah.[16]
b. Upward Communication (komunikasi
keatas)
Komunikai keatas merupakan
suatu kondisi yang mungkin lebih penting dari downward
communication. Saluran upward communication membawa data dari pelanggan mengenai produksi barang dan
pelayanan, dan segala kebutuhan yang diperlukan untuk operasi organisasi dari
hari ke hari. Keterangan ini dapat digunakan bila
orang-orang yang berada di level atas di suatu organisasi adalah orang-orang
yang memiliki keterampilan mendengar, mengumpulkan feedback dan dapat
dipercaya. Bila tidak ada komitmen untuk melakukan pendekatan-pendekatan
seperti ini maka akan terjadi ”culture of silence” atau budaya diam dan atau ”culture of silos” yang mungkin berlaku, yang akan membawa konsekuensi dampak yang
serius untuk organisasi- dengan tanpa peringatan awal untuk menanggulangi
bencana, ini mungkin akan membawa krisis yang besar. Dalam beberapa situasi,
tidak ada berita merupakan berita yang sangat buruk, dan berita buruk adalah
tiada berita; staff pada level bawah akan segan untuk memberikan berita buruk,
yang mungkin vital bagi kehidupan organisasi, bila tidak didengar, lebih
parahnya dapat memancing kritik- sebuah budaya ”shoot the
messenger” .[17]
b) Horizontal Communication (komunikasi
mendatar)merupakan pengiriman dan penerimaan pesan di antara individu dalam
level yang sama dalam sebuah hirarki.
Komunikasi horisontal terjadi antar rekan kerja. Anggota tim dan departemen
harus berkomunikasi untuk memperluas hubungan kerja mereka. Karena jalur
otoritas tidak berseberangan, maka komunikasi lateral ini lebih cepat daripada
komunikasi ke atas atau ke bawah secara hirarkis. Komunikasi horisontal terjadi
antara orang-orang yang pada tingkat yang sama atau orang-orang yang pada
tingkat yang berhubungan pada divisi yang berbeda dalam suatu organisasi.
Komunikasi horisontal yang efektif dapat membantu orang-orang untuk
mengkoordinasikan proyek menyelesaikan masalah, memberikan pemeriksaan
informasi, memecahkan konflik-konflik dan membuka jalan bagi terciptanya
hubungan-hubungan bisnis. Seringkali komunikasi horisontal terhalang karena
kecemburuan, hambatan spesialisasi teknis, atau lokasi yang terpisah dan
terlalu banyak arus informasi yang diterima pegawai untuk memproses data secara
tepat. Sebagi contoh, orang-orang pada suatu unit mungkin merasa bahwa mereka
bersaing dengan staf produksi untuk semua jenis „rembesan“ bonus, informasi,
posisi baru, dan sebagainyap dan mungkin berupaya membatasi jumlah informasi
yang dibagikan . oleh karena itu manajer yang berwawasan luas akan menciptakan
suatu lingkungan yang lebih menghargai suatu bentuk kerjasama daripada
persaingan jadi. Mereka berupaaya meningkatkan lingkungan komunikasi seluruh
organisasi. Pengenalan dan penghargaan terhadap suatu kelompok-suatu tim-
pegawai adalah satu cara untuk mendorong rasa jiwa kerja sama.[18]
PENUTUP
Kesimpulan
Struktur jaringan komunikasi
organisasi merupakan suatu struktur saluran dimana informasi melewatinya dari
individu yang satu ke individu lainnya.
No comments:
Post a Comment
silahkan berkomentar sebagai saran dan kritik, terimakasih