Wednesday, June 4, 2014

PROBLEMATIKA DA’WAH ISLAMIYAH DARI MASA KE MASA
  Oleh : Sudarno Hadi Al Hilali
Pengertian Da’wah Islamiyah
Yang dimaksud  Da’wah Islamiyah adalah usaha merubah keadaan masyarakat dari kondisi juhalah (bodoh) menuju kondisi masyarakat yang Islamy (baik dari sisi ‘Aqidah, Syari’ah maupun Mu’amalahnya) dengan manhaj yang telah ditentukan. Dewasa ini kegiatan Da’wah Islamiyah tampak di permukaan lebih semarak, namun bila ditinjau dari sisi capaian tujuan da’wah masih terlalu amat jauh dari sasaran. Hal demikian terjadi oleh karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah : tidak terumuskannya tujuan dan kurikulum da’wah,  terjadinya dis-orientasi para da’i sehingga da’wah lebih banyak mengikuti pesanan pasar. Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman  رضي الله عنه  beliau berkata :
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ، وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي.فَقُلْتُ: يَارَسُوْلَ اللهِ! إِنَّا كُنَّا فِي جَهِلِيَّةٍ وَشَرَّ، فَجَاءَنَا اللهُ بِـهَـذَا الْخَيْرِ، فَهَلْ بَعْدَ هَـذَا الْخَيْرِ شَرِّ؟
“Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku”Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?”
قَالَ: نَعَمْ. فَقُلْتُ : هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرِ؟
Beliau berkata : “Ya” , Aku bertanya : “Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?”
قَالَ: نَعَمْ وَفِيْهِ دَخَنٌ. قُلْتُ : وَمَا دَخَانُهُ؟
Beliau menjawab : “Ya, tetapi didalamnya ada asap”.Aku bertanya :“Apa asapnya itu ?”
قَالَ: قَوْمٌ يَسْتَنُّوْنَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَـدْيِى، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ.
 Beliau menjawab : “Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya”
فَقُلْتُ:هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرِّ؟ قَالَ: نَعَمْ، دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ، مَنْ أَجَبَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا.
Aku bertanya : “Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?” Beliau menjawab :”Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka”
فَقُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ! صِفْهُمْ لَنَا!  قَالَ : نَعَمْ. قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا.
Aku bertanya : “Ya Rasulullah, sebutkan cirri-ciri mereka kepada kami ?” Beliau menjawab : “Mereka satu qaum dari kulit-kulit/golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita”
قُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ! فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟
Aku bertanya : “Yaa Rasullah! apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini?”
قَالَ : تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ إِمَامَهُمْ! فَقُلْتُ: فَإِنْ لَمْ تَكُنْ جَمَاعَةٌ وَلاَ إِمَامٌ؟
Beliau menjawab : “Pegang erat-erat (tetap bersamalah kamu dengan) jama’ah kaum muslimin dan imam mereka” Aku bertanya : “Bagaimana jika tidak ada imam dan jama’ah kaum muslimin?”
قَالَ : فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ! (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Beliau menjawab :”Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu”[HR. Bukhori dalam Kitab Fitnah dan Muslim dalam Kitab Imarah]
 Mengenal Jalan Orang-Orang Yang Tersesat Merupakan Kewajiban Dalam Syariat.
Ketahuilah -semoga Allah memberkahi anda- sesungguhnya metode Ar-Rabbani (Islam) yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi  
صلی الله عليه وسلم  ketika menampilkan generasi pertama yaitu shabat dan para tabi’in (sesungguhnya bertujuan) untuk mejelaskan jalan kebenaran dan agar diikuti. Allah berfirman.
`tBur È,Ï%$t±ç tAqߧ9$# .`ÏB Ï÷èt/ $tB tû¨üt6s? ã&s! 3yßgø9$# ôìÎ6­Ftƒur uŽöxî È@Î6y tûüÏZÏB÷sßJø9$# ¾Ï&Îk!uqçR $tB 4¯<uqs? ¾Ï&Î#óÁçRur zN¨Yygy_ ( ôNuä!$yur #·ŽÅÁtB ÇÊÊÎÈ   
 Artinya : “Siapa saja yang menyelisihi Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti jalan selain orang-orang yang beriman maka kami palingkan dia kemana dia berpaling dan kami akan memasukkannya kedalam neraka jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” [Q.S. (4) An-Nisa : 115]
Akan tetapi (metode Islam ini) tidak cukup hanya mejelaskan jalan kebenaran saja bahkan menyingkap kebatilan dan mengungkap kepalsuannya agar jelas dan terang jalan orang-orang yang tersesat (lalu dijauhi dan ditinggalkan). Allah ta’ala berfirman.
y7Ï9ºxx.ur ã@Å_ÁxÿçR ÏM»tƒFy$# tûüÎ7oKó¡oKÏ9ur ã@Î6y tûüÏB̍ôfßJø9$# ÇÎÎÈ  
 “Artinya : Dan demikianlah kami terangkan ayat-ayat Al-Qur’an, supaya jelas jalan orang-orang yang benar dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang tersesat” [Q.S. (6) Al-An’am : 55]
Seorang penyair berkata : “Aku mengenal keburukan bukan untuk keburukan akan tetapi untuk menjauhinya. Dan siapa saja yang tidak mengenal kebaikan dari keburukan dia akan terjerumus kedalam keburukan itu”.
Islam Terancam Dari Dalam
Sungguh musuh-musuh Allah terus mengintai Islam hingga ketika mereka telah melihat penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati) telah menjalar dalam tubuh kaum muslimin dan penyakit-penyakit yang lain sudah menyebar,  mereka langsung menyerang dan menyumbat nafas kaum muslimin.
1.             Sesungguhnya racun-racun berbisa yang membinasakan dan menghancurkan kekuatan kaum muslimin serta melemahkan gerak mereka bukanlah pedang-pedang orang-orang kafir yang berkumpul untuk membuat makar terhadap Islam. Akan tetapi kuman-kuman yang busuk yang menyelinap didalam tubuh kaum muslimin yang lambat tapi pasti (itulah yang menyebabkan kebinasaan). Itulah asap yang dikatakan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم  dalam hadits Hudzaifah diatas : “suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku dan memberikan petunjuk bukan dari petunjukku …..”
2.             Sesungguhnya asap itu merupakan penyimpangan yang selalu membuat bias ajaran Islam (Sunnah Nabi صلی الله عليه وسلم) yang terang benderang malamnya bagaikan siangnya.
3.             Yang nampak pada saat  terjadinya hal ini adalah kebaikan akan tetapi dalamnya terdapat hal-hal yang membinasakan. Bukanlah dalam riwayat Muslim
Nabi  صلی الله عليه وسلم  bersabda : “Akan muncul manusia-manusia yang berhati setan”.
4.             Asap ini terus tumbuh dan menguasai hingga kejelekan itu merajalela serta merupakan awal munculnya dai-dai penyesat dan kelompok-kelompok sempalan.
5.             Sesungguhnya yang meniup asap tersebut adalah para dai-dai penyesat. Dan ini menunjukkan bahwa rencana busuk untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin telah mengakar kuat dalam sejarah Islam.
6.             Sesungguhnya gembong-gembong kesesatan selain giat dalam menyesatkan. Akan tetapi (sebagian) pemegang kebenaran lalai dan tertidur hingga asap tersebut menguasai dan merajalela serta menutupi kebenaran. Dari sini kita ketahui bahwa asap yang menyelimuti kebenaran dan mengkotori kejernihannya adalah bid’ah-bid’ah dan khurafat
Oleh karena inilah umat Islam mejadi terbelakang dan menjadi santapan bagi setiap musuh serta menyebarnya kebatilan. Dan dengan sebab inilah setiap munafik berbicara dengan mengatas namakan Islam. Dari sini kita mengetahui bahwa bahaya bid’ah lebih besar daripada musuh-musuh yang lainnya (orang-orang kafir), karena bid’ah merusak hati dan badan tapi musuh-musuh tersebut hanya merusak badan.
 Sesungguhnya para gembong-gembong kekafiran telah memproduksi antek-anteknya dalam negeri kaum muslimin dua cara.
1.      Pengiriman para pelajar ke negeri kafir, yang disanalah para pelajar kaum muslimin di cuci otak-otak mereka lalu jika mereka pulang mereka sebarkan racun-racun itu kepada kaum muslimin.
2.      Dengan menyelinapnya para orientalis dibawah simbol-simbol penelitian ilmiah. Sesunggunya para orientalis-orientalis itu merupakan antek-antek/tangan-tangan Yahudi dan Nashrani.
Di dalam hadits Hudzaifah ini Rasulullah صلی الله عليه وسلم  menyebutkan ciri mereka, beliau bersabda : “Akan muncul dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam, barangsiapa yang menerima seruan mereka maka mereka akan menjerumuskannya ke dalam jahannam”. Hudzaifah bertanya : “Wahai Rasululah sebutkan cirri mereka ?” Rasulullah menjawab : “Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan lisan-lisan kita”.
Mereka menampakkan kesungguhan dalam memberi solusi, dan maslahat bagi umat. Tapi mereka menipu umat dengan gaya bahasa mereka, dan hati-hati mereka menginginkan untuk menjalankan misi-misi tuan-tuan mereka dari kalangan Kristen dan Yahudi. Allah berfirman.
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ߊqåkuŽø9$# Ÿwur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% žcÎ) yèd «!$# uqèd 3yçlù;$# 3 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& y÷èt/ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$#   $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur AŽÅÁtR ÇÊËÉÈ  

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [Q.S. (2) Al Baqarah : 120)
Siapa Jama’ah Kaum Muslimin ?
Setelah melihat kenyataan yang pahit dan getir ini, mulailah sebagian kaum muslimin bangkit, setiap kelompok dari kaum muslimin melihat realita ini dari kaca mata tersendiri, kelompok yang lain juga demikian. Oleh karena itulah bisa dikatakan bahwa kelompok-kelompok yang ada sekarang ini yang katanya berjuang atau berdakwah, mereka itu saling berselisih dalam metode dan cara berdakwah. Dan perselisihan yang paling parah yang menghalangi persatuan mereka adalah dua hal :
a)      Peselisihan mereka dalam pengambilan sumber ilmu dan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan Sunnah.
b)      Ketidakmengertian mereka tentang diri mereka sendiri, sehingga pada saat ini kita sering menyaksikan bahwa hizbiyyah dan fanatik golongan ini masih menyumbat akal pikiran para dai-dai yang turun di medan dakwah. Mereka membanggakan diri mereka sendiri dan meremehkan yang lainnya. Sebagiannya menganggap bahwa kelompoknya itulah yang dinamakan jama’ah kaum muslimin dan pendirinya adalah imam kaum muslimin yang wajib di bai’at atau disumpah setia. Dan sebagiannya lagi mengkafirkan kaum muslimin. Sebenarnya mereka hanya jama’ah atau kelompok-kleompok kaum muslimin, karena kaum muslimin sekarang tidak memiliki jama’ah ataupun imam/pemimpin.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa jama’ah kaum muslimin adalah (Negara Islam) yang bersatu atau berkumpul didalamnya seluruh kaum muslimin. Mereka hanya punya satu imam/pemimpin yang menerapkan hukum-hukum Allah dan wajib untuk di taati serta diba’iat.
Tinggalkan Kelompok-Kelompok Sempalan Itu
Hadits Hudzaifah diatas memerintahkan kepada kita untuk meninggalkan semua kelompok-kelompok sesat ketika terjadi fitnah dan kejelekan serta disaat tidak ada jama’ah kaum musilimin dan imam mereka.
Kelompok-kelompok sempalan ini yang menyeru manusia kepada kesesatan, bersatu diatas kemungkaran dan diatas hawa nafsu atau berkumpul diatas pemikiran-pemikiran kufur seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, demokrasi atau bersatu berdasarkan fanatik golongan dan lain sebagainya.
Inilah kelompok-kelompok sesat yang diperintahkan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم  dalam hadits Hudziafah untuk ditinggalkan dan dijauhi karena  menjerumuskan manusia ke dalam neraka jahanam dengan sebab ajaran mereka yang  bukan dari Islam.
Adapun kelompok yang menyeru kepada Islam (yang benar), memerintahkan kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar maka inilah yang diperintahkan oleh Allah untuk diikuti dan ditolong. Allah ta’ala berfirman.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ  

“Artinya : Hendaklah ada diantara kalian sekelompok orang yang menyeru kepada kebaikan dan menyeru kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung” [Q.S. (3) Ali-Imran : 104]

Jalan Keluar Dari Problematika Umat
Nabi  صلی الله عليه وسلم  memerintahkan Hudzaifah untuk meninggalkan semua kelompok sempalan yang menyeru ke neraka jahannam meskipun sampai menggigit akar pohon hingga ajal menjemput. Adapun penjelasannya, maka sebagai berikut :
 Ini adalah perintah untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم  dalam hadits Al-Irbadh bin Sariyah رضي الله عنه :
Sabda Rasulullah saw. :
عَنْ أَبِى نَجِيحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: وَعَظَـنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَوعِظَةً بَلِيغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ فَقُلْنَا : يَارَسُولَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا، قَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتَلاَفًا كَثِيرًا، فَعَلَيكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ. )رواه أبو داود والترمذى قال حديث حسن صحيح )
Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariyah, r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw. memberi nasihat kepada kami. Nasihat itu menggetarkan hati dan mencucurkan air mata kami. Maka kami bertanya ; “Wahai Rasulullah , nasihat itu seakan-akan merupakan nasihat yang terakhir, maka berilah kami wasiat.” Beliau bersabda : “Aku wasiatkan kepadamu agar kamu tetap bertakwa kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, serta tetap mendengar perintah dan taat, walaupun yang memerintah kalian itu seorang budak. Sungguh orang yang masih hidup diantara kalian akan melihat banyak perselisihan. Maka wajib atas kalian memegang teguh akan Sunnahku dan Sunnah Khulafaurrasyidin yang diberi petunjuk oleh Allah. Dan berpegang-teguhlah kalian pada sunnah-sunnah itu, dan jauhilah urusan-urusan yang diada-adakan (bid’ah). Sungguh setiap bi’ad itu sesat.” [H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi, menurut Tirmidzi hadits ini Hasan Shahih ]
Didalam hadits Hudzaifah, Nabi صلی الله عليه وسلم  memerintahkan untuk menggigit akar pohon ketika terjadi perpecahan sambil menjauhi semua kelompok sesat. Dan didalam hadits Al-Irbadh beliau memerintahkan untuk berpegang teguh dengan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih رضي الله عنهم, ketika munculnya kelompok-kelomok sesat dan ketika tidak adanya jama’ah kaum muslimin serta imam mereka.
Sesungguhnya perintah untuk menggigit akar pohon dalam hadits Hudzaifah maknanya adalah istiqomah atau tetap dalam sabar dalam memegang kebenaran dan dalam meninggalkan semua kelompok sesat yang menyelisihi kebenaran. Atau maknanya bahwa pohon Islam akan diguncang dengan angin kencang hingga merontokkan semua ranting dan cabangnya, tidak ada yang tersisa melainkan akarnya yang masih tegar. Karena itulah wajib bagi setiap muslim untuk memegang erat akar tersebut dan mengorbankan semua yang berharga dalam dirinya karena akar tersebut akan tumbuh dan tegar kembali.
Ketika itu juga wajib bagi setiap muslim untuk menolong dan membantu kelompok (yang berpegang teguh dengan sunnah tersebut,) dari setiap fitnah yang mengancam. Karena kelompok ini yang selalu tampak diatas kebenaran hingga akhirnya mereka membunuh Dajjal. (Wallahu a’lam bishawab).
tA$s%ur ß`»sÜø¤±9$# $£Js9 zÓÅÓè% ãøBF{$# žcÎ) ©!$# öNà2ytãur yôãur Èd,ptø:$# ö/ä3?tãurur öNà6çFøÿn=÷zr'sù ( $tBur tb%x. uÍ< Nä3øn=tæ `ÏiB ?`»sÜù=ß HwÎ) br& ÷Lälè?öqtãyŠ óOçGö6yftGó$$sù Í< ( Ÿxsù ÎTqãBqè=s? (#þqãBqä9ur Nà6|¡àÿRr& ( !$¨B O$tRr& öNà6ÅzÎŽóÇßJÎ/ !$tBur OçFRr&  ÅÎŽóÇßJÎ/ ( ÎoTÎ) ßNöxÿŸ2 !$yJÎ/ ÈbqßJçGò2uŽõ°r& `ÏB ã@ö7s% 3 ¨bÎ) šúüÏJÎ=»©à9$# öNßgs9 ë>#xtã ÒOŠÏ9r& ÇËËÈ  
22. dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.


#4444� `�M m @ P� h Tangga Bahagia, Cet 1. (Jakarta: Jamunu, 1969), hal 69

[4] Khoiruddin Nasution, Riba Dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dengan Academia, 1996) hal. 84
[5] Alquran terjemah

[6] Fada Abdul Razak Al-Qoshir, Wanita Muslimah Antara Syari`At Islam Dan Budaya Barat, (Yogyakarta: Darussalam Offset, 2004) hal. 42-45

[7] Ibid. hal 200
[8] Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia,(Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hal. 47.




[1] Achmad Kuzari, nikah sebagai perikatan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), hal 159
[2] Al-qamar Hamid, Hukum Islam Alternative Terhadap Masalah Fiqh Kontemporer, (Jakarta: Restu Ilahi, 2005), hal 19
[3] Aisjah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia, Cet 1. (Jakarta: Jamunu, 1969), hal 69
[4] Khoiruddin Nasution, Riba Dan Poligami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dengan Academia, 1996) hal. 84
[5] berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[6] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat Ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum nabi Muhammad s.a.w. ayat Ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
[7] Fada Abdul Razak Al-Qoshir, Wanita Muslimah Antara Syari`At Islam Dan Budaya Barat, (Yogyakarta: Darussalam Offset, 2004) hal. 42-45
[8] Ibid. hal 200
[9] Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia,(Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hal. 47.
[10] Ibid.

No comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar sebagai saran dan kritik, terimakasih